Pengetahuanyang dimiliki oleh para malaikat terbatas adanya karena mereka adalah ciptaan. Ini berarti bahwa mereka tidak mengetahui segala yang diperbuat Allah (Matius 24:36). Namun, tampaknya mereka memiliki pengetahuan yang lebih banyak dari yang dimiliki manusia. Hal ini mungkin disebabkan oleh tiga hal.
JAKARTA-Surat al-Baqarah ayat 30 mengabadikan protes atau keberatan malaikat atas rencana Allah SWT menciptakan makhluk baru bernama manusia. Apakah keberatan malaikat itu dikagorikan bahwa malaikat memiliki nafsu?Pengasuh Pondok Pesantren Integrasi Quran PPIQ 368, Bandung, Jawa Barat, KH Iskandar Mirza menjelaskan tentang redaksi ayat 30 ini. Sebelum menjelaskanya, Ustaz Mirza terlebih dahulu menyampaikan tentang unsur tiga makhluk yang telah diciptakaan Allah SWT yakni Iblis, Malaikat, dan Manusia. "Setidaknya kita mengenal tiga makhluk Allah SWT dengan kereteria berbeda, yaitu, Iblis bagian dari bangsa jin, Malaikat dan Manusia," katnya melalui kajian onlinenya menjelang Maghrib, Selasa 19/5.Master Trainer di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Motivasi Spiritual Qurani MSQ ini menyampaikan, bahwa Iblis diciptakan dari unsur api, Malaikat diciptakan dari unsur nur atau cahaya dan Manusia dicipta dari unsur tanah. Tipikal iblis adalah pembangkang, sedangkan malaikat adalah tipikal makhluk taat dan patuh. Hal ini dapat lihat surah at tahrim ayat 6 sebagai bukti bahwa malaikat tidak memiliki nafsu. "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." dengan keberatan malaikat atas rencana Allah ciptakan manusia memang banyak muncul pertanyaan, bagaimana mungkin malaikat bisa melakukan prediksi bahwa "khalifah" yang diwakili oleh Nabi Adam AS sebagai nenek moyang manusia kelak nantinya akan menjadi sosok yang akan melakukan keonaran, kerusakan dan pertumpahan darah?!"Mari kita perhatikan tafsir ayat ke 30 dari surah al-Baqarah, apakah prediksi malaikat terhadap eksistensi "khalifah" adalah bagian dari nafsu malaikat?. KH Mirza menjelaskan, pertama, kata yang digunakan oleh malaikat dalam ayat itu menggunakan bentuk pertanyaan yaitu huruf alif yang dibaca "ataj'alu..." makna alif disini adalah bentuk pertanyaan apakah. Artinya kata KH Mirza, bentuk tanya ini menunjukkan ketidaktahuan malaikat akan new product makhluk bernama "khalifah". Sebgai konsekwensi makhluk yang tidak punya pengetahuan adalah belajar dengan cara diajarkan."Dialog antara Allah dan Malaikat yang sering dimaknai sebagai bentuk protes malaikat ini seringkali dimaknai bagian dari nafsu, padahal itu adalah bentuk ketidaktahuan malaikat," ungkapan malaikat yang mengatakan bahwa nanti "khalifah" ini akan membuat keonaran dan pertumpahan darah tidak lain adalah bagian dari ilmu yang diajarkan Allah SWT pada malaikat. Seakan Allah ingin memberitahukan pada malaikat sebuah informasi penting tentang "khalifah". "Dari kalangan khalifah ini akan lahir para Nabi dan Rasul sebagai pengemban risalah langit, walau ada juga dari golongan makhluk ini yang ingkar dan melanggar titah langit atas potensi dan fisika iblis," begitu kata KH Mirza, semakin jelas bahwa malaikat itu adalah makhluk yang ma'shum bebas dosa, sifatnya tak pernah bermaksiat, senantiasa patuh dan taat pada titah langit. Ditinjau dari kajian nafsu dalam perspektif Alquran pun malaikat tidak memiliki Alquran ada tiga kategori nafsu, yaitu ; muthmainnah yaitu ; keinginan selalu mengingat Allah QS. Al Fajr 27-28, lawwaamah yaitu ; keinginan mencela orang yang melakukan kesalahan baik dosa besar maupun dosa kecil QS. Al-qiyamah 2, dan as su'u yaitu ; keinginan untuk melakukan perbuatan dosa QS. Yusuf 53. KH Mirza menyampaikan, bahwa sifat dan kreteria malaikat yang senantiasa bertasbih, dan mensucikan Allah SWT adalah bagian dari sifat asal malaikat itu sendiri, yang tidak berbuat dan bertindak kecuali adanya titah dan intruksi langsung dari Allah. Bahkan malaikat tidak pernah melakukan inisiatif dalam menjalankan amanah ini katanya, berbeda dengan sifat manusia yang tercipta dari unsur tanah, di mana salah satu sifat tanah adalah menyerah dan menerima apapun yang ditanya di dalamnya tanpa melihat baik dan buruk semua dapat masuk pada dirinya. Sebab itu tiga sifat ini oleh Imam al Ghazali sangat mungkin dapat masuk pada diri manusia. "Yaitu sifat malaikat yang mewakili kebaikan, sifat syaithoniyyah mewakili keburukan, dan sifat hayawaniyah mewakili nafsunya. WaAllahu a'lam," katanya mengakhiri kajian onlinenya.
Jakarta - Setiap manusia ada malaikat yang mengawasi semua langkah dan tindak tanduknya. Dikutip dari buku Syarah Riyadhus Shalihin JilidI karya Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, seluruh amalan harus dipertanggungjawabkan di hari catatan aman yang menulis amal perbuatan manusia selama hidup, nantinya dibagikan pada hari kiamat. Buku tersebut adalah tanggung jawab dua malaikat yang menjaga seorang manusia seumur hidupnya di dunia."Allah SWT telah memberikan tugas setiap orang diawasi dua malaikat, yang satu ada di sebelah kanan dan satunya di samping kiri. Keduanya menulis segala perkataan maupun perbuatan yang dilakukan manusia," tulis buku malaikat dan tugasnya membantu manusia selalu waspada terhadap segala tindak tanduknya. Apalagi Allah SWT telah mengingatkan keberadaan malaikat tersebut dalam beberapa ayat Al ayat Al Quran tentang manusia diawasi malaikatA. QS Ar Ra'd ayat 11لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍArab latin Lahụ mu'aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wālArtinya "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah nmenghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."B. QS Qaf ayat 16-18وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِۦ نَفْسُهُۥ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ ٱلْوَرِيدِArab latin wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd16. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,إِذْ يَتَلَقَّى ٱلْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ ٱلْيَمِينِ وَعَنِ ٱلشِّمَالِ قَعِيدٌArab latin iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni 'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli qa'īd17. yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌArab latin mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun 'atīd18. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu QS Fatir ayat 13-14يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِى لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ ٱلْمُلْكُ ۚ وَٱلَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ مَا يَمْلِكُونَ مِن قِطْمِيرٍArab latin yụlijul-laila fin-nahāri wa yụlijun-nahāra fil-laīl, wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara kulluy yajrī li`ajalim musammā, żālikumullāhu rabbukum lahul-mulk, wallażīna tad'ụna min dụnihī mā yamlikụna ming qiṭmīr13. Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang berbuat demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru sembah selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا۟ دُعَآءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا۟ مَا ٱسْتَجَابُوا۟ لَكُمْ ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ ۚ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍArab latin in tad'ụhum lā yasma'ụ du'ā`akum, walau sami'ụ mastajābụ lakum, wa yaumal-qiyāmati yakfurụna bisyirkikum, wa lā yunabbi`uka miṡlu khabīr14. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Muhammad SAW dalam haditsnya telah menjelaskan mekanisme kerja kedua malaikat. Tentunya, mekanisme ini berdasarkan arahan Allah SWT. Berikut haditsnyaعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ -فِيْمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى-، قَالَ إِنَّ اللهَ كَتَبَ الحَسَنَاتِ وَالسَّيئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ فِي صَحِيْحَيْهِمَا بِهَذِهِ Dari Ibnu Abbas RA dari Rasulullah SAW tentang hadits yang beliau riwayatkan dari Rabbnya. Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak. Jika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu sebagai satu keburukan." HR Bukhari.Muslim di Indonesia mengenal sosok malaikat yang mengawasi manusia sebagai Raqib dan Atid. Namun dikutip dari buku Malaikat dalam al-Qur'an Yang Halus dan Tak Terlihat karya M. Quraish Shihab, penamaan malaikat sebetulnya punya sumber yang tidak Raqibun Atid memang terdapat dapat QS Qaf ayat 17, tapi tak dijelaskan apakah itu adalah nama atau fungsi kedua malaikat. Terlepas kebenaran nama Raqib dan Atid, pemilihan kata Raqibun Atid patut diperhatikan. Keduanya merujuk pada sifat malaikat."Raqib berasal dari makna kata tampil tegak untuk memelihara sesuatu. Dia selalu memperhatikan dan mengawasi yang wajib dipelihara. Sementara asal makna kata Atid adalah hadir dan siap dengan alat-alat yang dibutuhkan," tulis Quraish kata tersebut bisa ditarik makna, pencatatan sejatinya tidak bertujuan mencari kesalahan atau menjerumuskan. Selain itu, kedua malaikat pengawas akan selalu tanpa lengah sedikit pun untuk mengawasi manusia. Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] row/lus
75% found this document useful 4 votes6K views22 pagesOriginal TitleMAKALAH TENTANG © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?75% found this document useful 4 votes6K views22 pagesMakalah Tentang MalaikatOriginal TitleMAKALAH TENTANG to Page You are on page 1of 22 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 15 to 20 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.Padaintinya, alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya.Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda
BAB I PENDAHULUAN Saat ini pengetahuan tentang agama mulai luntur dari kalangan umat islam sendiri, khusunya kaum muda. Mereka yang mengaku islam, justru kebanyakan tidak tahu mengenai ajaran syariat islam, pedoman islam, asas-asas agama islam, dan lain-lain yang berkaitan dengan islam. Hal semacam ini tentu membuat hati semakin miris. Apalagi kita yang notabene sebagai mahasiswa muslim yang sepatutnya mengenal agama lebih dalam sebagai pedoman hidup, malah tidak mengerti bahkan tidak perduli sama sekali terhadapnya. Banyak sekali sebenarnya persoalan dalam islam yang memang seharusnya patut untuk kita ketahui sebagai umat islam. Berkaitan mengenai asasnya, agama islam memiliki dua asas yaitu, islam dan iman yang tertuang dalam lima rukun islam dan enam rukun iman. Semua mahkluk yang diciptakan oleh Allah SWT dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ghaib al-ghaib dan nyata as-syahadah. Yang memberdakan mahkluk ciptaan Allah itu adalah bisa dan tidak bisanya dijangkau oleh pancaindera sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indera manusia digolongkan menjadi al-ghaib, dan sebalikya yang bisa dijangkau dengan panca indera manusia digolongkan menjadi as-syahadah. Untuk mengetahui dan mengimani wujud mahkluk ghaib ini, seseorang dapat menempuh dua cara, yaitu melalui berita atau informasi yang diberikan oleh beberapa sumber tertentu atau dengan melalui bukti-bukti nyata yang menunjukkan mahkluk ghaib itu memang ada. Misalnya, malaikat kita mengetahui dan mengimani wujud malaikat, pertama melalui khabar/ berita yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW baik berita yang disampaikan berupa Al-Quran atau sekali ayat-ayat Al-Quran atau Sunnah Rasulullah yang menjelaskan tentang kita mengimani kebenaran dua sumber tersebut, dan yang berikutnya kita dapat mengetahui dan mengimani wujud malaikat melalui bukti-bukti nyata yang ada di alam semesta yang menunjukkan bahwa malaikat itu memang ada. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Malaikat Allah telah menciptakan sejenis makhluk gaib, yaitu malaikat disamping makhluk lainnya yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera manusia. Malaikat diberi tugas-tugas khusus yang ada hubungannya dengan waahyu, rasul, manusia, alam semesta, akhirat, disamping ada malaikat yang diberi tugas untuk melakukan sujud kepada allah SWT secara terus menerus. Menurut istilah, malaikat adalah salah satu jenis mahluk Allah yang Ia ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya al-Anbiya’19-20. Malaikat berarti mahluk menurut istilah syara’, malaikat berarti Mahluk ghaib yang diciptakan Allah yang berasal dari nur atau cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu dan senantiasa mengabdi dan taat kepada Allah. Tidak diperoleh penjelasan kapan malaikat diciptakan, tetapi diciptakan lebih awal daripada Adam, manusia pertama al-Baqarah30. Malaikat mempunyai sifat yang berbeda dengan mahluk kepada adanya malaikat terdapat dalam enam rukun iman yaitu pada rukun iman iman kepada malaikat kepada malaikat, artinya percaya bahwa malaikat adalah mahluk Allah yang senantiasa patuh pada-Nya dan tidak pernah mendurhakai-Nya. Beriman kepada malaikat hukumnya wajib bagi setiap orang islam fardlu ain. Orang islam yang tidak mengimani adanya malaikat dianggap murtad dan Allah mengkafirkan orang-orang yang mendurhakai-Nya. Perintah untuk beriman kepada malaikat ditegaskan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits Al-Baqarah285. Keberadaan malaikat ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang qath’iy pasti, sehingga mengingkarinya adalah kufur berdasarkan ijma’ umat islam, karena ingkar kepada mereka berarti menyalahi kebenaran al-Qur’an dan As-Sunnah. Malaikat mempunyai sifat yang berbeda dengan makhluk lainnya. Dengan izin Allah, sewaktu-waktu malaikat dapat menjelmakan dirinya seperti manusia, misalnya malaikat jibril menjadi manusia di hadapan Maryam, ibu Isa almasih QS. Maryam 19 16-17. “Dan ceritakanlah [kisah] Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,maka ia mengadakan tabir [yang melindunginya] dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya [dalam bentuk] manusia yang sempurna. QS. Maryam 19 16-17 Kisah tentang malaikat yang menjelma manusia itu bisa kita temukan pula dalam surat Al-Hijr15 52-55 dan surat Az-Zaariyaat51 24-25. Sebagai mahluk immaterialmalaikat mempunyai ciri-ciri diantaranya 1. Mereka adalah makhluk yang selalu takut dan patuh pada Allah. 2. Mereka adalah makhluk yang tidak pernah berdosa atau bermaksiat. “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” 3. Mereka dalah mahluk yang tidak pernah sombong dan selalu bertasbih kepada Allah. “Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nyalah mereka bersujud.” Azyumardi Azra, 2002 129-135 B. Kodrat Malaikat Walaupun malaikat itu dikatakan sebagai dhat, tetap malaikat tak diberi kekuatan membeda-bedakan seperti manusia. Memang dalam hal ini, malaikat boleh dikatakan lebih banyak bersifat kekuatan alam daripada bersifat manusia. Funsi malaikat hanyalah bertaat, dan malaikat tak dapat mendurhaka. Al-Qur’an menerangkan sejelas-jelasnya sebagai berikut ”Mereka malaikat tak dapat mendurhaka kepada Allah dalam hal apa saja yang ia perintahkan kepada mereka, dan mereka mengerjakan apa saja yang diperintahkan kepada mereka QS A-Tahrim66 6. Ini menunjukkan bahwa cerita tentang Harut dan Marut yang dikatakan sebagai malaikat yang memberontak, ini tidak ada dasarnya sama sekali. Dan oleh karena manusia itu dikaruniai kemauan, sedangkan malaikat tidak, maka manusia lebih tinggi daripada malaikat. Keunggulan manusia dibuktikan dengan adanya kenyataan bahwa malaikat disuruh bersujud kepada manusia 34 . “Dan ingatlah tatkala Kami berkata kepada Malaikat Sujudlah kamu kepada Adam! Maka sujudlahmereka,kecuali iblis enggan dia dan me¬nyombong, karena adalah d i a d a ri golongan makhluk yang kafir.” Ibadah Para Malaikat Para malaikat diciptakan untuk senantiasa beribadah dan menaati perintah ibadahnya tidak dikenal istilah patah semangat dan mengendur. Ibadah-ibadah yang dilakukan oleh para malaikat adalah membaca tasbih sebagai dzikir paling agung yang dikerjakan para malaikat secara terus menerus. b. Malaikat melakukan shalat. c. Melaksankan ibadah haji. Malaikat memiliki ka’bah khusus di langit ketujuh yang dengannya mereka menjalankan ibadah menamainya dengan Baitul Ma’mur. d. Sangat takut kepada Allah. Pengetahuan yang mendalam terhadap Allah menyebabkan rasa takut mereka kepada Allah sangat besar. C. Tugas Malaikat Pengetahuan manusia tentang malaikat terbatas pada keterangan yang diungkapkan dalam Alquran dan hadis rasul. Inman kepada malaikat akan memberikan pengaruh kejiwaan yang cukup besar seperti kejujuran, ketabahan dan tugas-tugas malaikat sebagaimana di jelaskan dalam malaikat sangat banyak, tidak terhingga dan hanya Allah yang mengetahuinya. Mereka memiliki tugas dan pangkat yang berbeda satu sama lain. Sebagian dari mereka disebut namanya, dan sebagian lainnya disebutkan tugasnya Diantara nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai berikut 1. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepda para nabi dan rasul, sejak nabi Adam sampai dengan Rasul Nabi Mmuhammad. Nama lain dari Jibril adalah Ruhul Quds An-Nahl102 dan Ruh al-Amin Asy-Syuara193. 2. Malaikat Mikail mengatur pembagian rizki kepada seluruh mahluk, seperti makanan, minuman, dan menurunkan hujan. 3. Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat dan hai kebangkitan Al-Haqqah13-16, Az-Zumar68, Ibrahim48. 4. Malaikat Izrail malaikat maut bertugas mencabut nyawa manusia dan seluruh mahluk hidup lainnya. 5. Malaikat Raqib dan Atid bertugas mencatat seluruh tingkah laku, perbuatan manusia. Raqib untuk yang baik, dan Atid untuk yang jahat Qaf 16-18. 6. Malaikat Munkar dan Nakir bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap manusia, di alam kubur. 7. Malaikat Malik bertugas sebagai penjaga neraka dan meminpin para malaikat menyiksa penghuni neraka At-Tahrim6, Al-Zukhruf 77. 8. Malaikat Ridwan bertugas sebagai penjaga surge Ar-Ra’d23-24. Di bawah ini di antara malaikat yang tidak di ketahui nama-namanya namun diketahui tugas-tugasnya sebagai berikut 1. Malaikat lain ada yang menurunkan wahyu kepada abdi-abdi Allah yang dikehendaki-Nya. 2. Malaikat ada yang bertugas meneguhkan hati mukminin atau Rasul. 3. Malaikat ada yang mendoakan kaum muslimin. 4. Malaikat ada yang menjadi kawan atau penjaga orang-orang mukmin. 5. Malaikat ada yang bertugas melaksanakan hukuman Allah bagi manusia. 6. Ada malaikat yang memohonkan ampunan bagi manusia. 7. Ada malaikat yang membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw. 8. Malaikat ada yang bertugas member salam dan keselmatan kepada ahli surga. Tugas Malaikat bagi Manusia pada Umumnya Malaikat mengawasi dan memberikan perhatian pada manusia ketika diciptakan, memelihara manusia ketika dilahirkan, serta mengambil ruh manusia ketika ajal pun bbertugas membawa wahyu dari Allah bagi manusia. Tugas lain yang diemban malaikat adalah menjadi pendaming manusia. Hadits yang terdapat pada shahih muslum telah mempertegas hal dikatakan bahwa malaikat yang menjadi pendamping manusia itu adalah malikat yang ditugaskan untuk memelhara amal manusia. Sementara itu dua pendamping manusia yang terdiri atas jin dan malikat senantiasa berada dalam kondisi bertentangan. Jin mengajak manusia untuk berbuat jahat, sedangkat malaikat mengajak manusia untuk berbuat yang mmemperoleh bisikan malaikat harus bersyukur dan memuji yang diperolehnya adalah bisikan syetan, secepatnya dia harus berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Lain halnya dengan malaikat Jibril, setiap malam bulan Ramadhan, biasa mendatangi Rasulullah saw, untuk bertadarus Al-qur’an. Tugas lain yang diemban oleh malaikat adalah mengawasi amal perbuatan manusia. Tugas Malaikat Bagi Orang Beriman Salah satu syarat seseorang diktkn beriman adalah keimanan kepada malikat yang mulia. Tugas yang dibebankan Allah kepada malikat untuk kepentingan manusia, adalah meniupkan ruh kepada janin, baik itu manusia beriman maaupun kafir, memelihara seluruh manusia, menyampaikan wahyu, mengawasi dan mencatat amal perbuatan manusia serta mencabut ruh manusia atas perintaah llah. Malaikat pun memiliki tugas khusus terhadap orang-oraang beriman, yaitu a. Memberikan kecintaan kepada orang-orang beriman b. Meluruskan jalan kehidupan orang-orang yang beriman c. Membacakan shalawat bagi orang-orang yang melakukaan hal-hal berikut ini • Mengajarkan kebaikan kepada orang lain • Mengimami shalat di masjid • Shalat pada shaf pertama • Tidak lansung beranjak dari tempat shalat • Merapatkan mengisi shaf yang kosong ketika shalat • Makan saur untuk shaum • Membaca shalwat untuk Rasululah saw • Menjenguk orang yang sakit d. Mengamini doa-doa orang yang beriman e. Membacakan isighfar atau permohonan ampunan Allah bagi orang-orang yang beriman f. Menghadiri majelis ilmu dan dzikir, serta menaungi orang-orang beriman yang berada di majelis tersebut dengan sayap-sayapnya g. Mencatat pahala bagi orang yang melaksanakan shalat jum’at h. Melakukan pergiliran dalam tugas i. Turun di tempat yang di dalamnya terdapat pembacaan Al-Qur’an j. Menyampaikan salam dari Rasul dari umatnya k. Memasuki barisan orang-orang beriman ketika berperang dalam meneguhkan jiwa mereka l. Memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman m. Memelihara atau melindungi Rasulullah saw n. Memelihara orang beriman yang shaleh dan senantiasa meneguhkan pendirian mereka o. Melayat jenazah orang shaleh p. Menaungi orang yang mati syahid dengan sayapnya q. Melindungi Mekkah dan Madinah dari dajjal r. Mengucapkan amin ketika orang muslim mengucapkan amin dan itu menambah pahala bagi seseorang yang mengucapkan amin s. Menghibur orang beriman ketika mereka berada dalam ketakutan D. Beriman Kepada Malaikat Tanda-tanda beriman pada malaikat ada yang berupa sikap mental yakni pikiran dan perasaan, ada pula yang berupa sikap lahir yaitu ucapan dan beriman yang berupa sikap mental itu bersiat abstrak, tidak dapat diketahui dengan pancaindra dan yang mengetahuinya individu itu sendiri dan Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata syahadah. Mengacu kepada ajaran-ajaran Allah yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits, tanda-tanda beriman kepada malaikat yang berupa sikap mental itu seperti 1. Meyakini dalam hati bahwa malaikat adalah mahluk yang lebih dulu diciptakan Allah daripada manusia, asal kejadiannya dari nur atau cahaya. Tempat tinggal tetap malaikat adalah di langit, dan dalam rangka melaksanakan perintah Allah setiap saat mereka turun ke bumi Maryam64. 2. Meyakini dalam hati bahwa malaikat bersifat ghaib, tidak dapat dilihat oleh manusia biasa, senantiasa mentaati perintah Allah dan tidak pernah mendurhakai-Nya, tidak berjenis laki-laki ataupun wanita, tidak memiliki hawa nafsu dan tidak beranak atau diperanakkan, tidak membutuhkan makanan dan segala apa yang bermateri, para malaikat tidak akan mengalami kematian sebelum datang hari kiamat, para malaikat hanya bisa mengerjakan apa yang hanya diperintahkan oleh Allah, tidak memiliki inisiatif untuk berbuat lain, dan para malaikat itu diciptakan Allah untuk tugas-tugas tertentu An-Nur50 dan At-Tahrim6. 3. Meyakini bahwa tugas malikat itu bermacam-macam, ada yang berkaitan dengan alam ruhani dan ada pula yang berhubungan dengan alam dunia, khususnya umat manusia. 4. Meyakini bahwa orang-orang beriman dan beramal shaleh itu kedudukannya lebih tinggi dari pada para malaikat. Karena ilmu para manusia lebih tinggi daripada para malaikat Al-Baqarah30-34. Mengenai tanda-tanda beriman kepada para malaikat yang berupa sikap lahir, yaitu ucapan dan perbuatan,antara lain 1. Pernyataan lisan bahwa ia percaya kepada adanya malaikat dan sifat-sifatnya sesuai dengan penjelasan Al-Qur’an dan Hadits. 2. Melakukan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan beriman kepada malaikat. Contoh perilaku beriman kepada para malaikat 1. Selalu berkata yang baik-baik dan kalau tidak bisa lebih baik diam Bukhari dan Muslim. 2. Perilakunya senantiasa mendatangkan manfaat bagi pelakunya dan orang lain. 3. Perilaku orang beriman dan orang beriman lainnya akan saling membantu dan menguatkan dalam hal-hal positif yang diridhai Allah Muslim. 4. Kalau berada pada situasi yang menyenangkan ia akan bersyukur kepada Allah dengan cara dengan cara memelihara dan meningkatkan takwa. Sedangkan kalau berada pada situasi susah, ia akan bersabar, tidak gelisah dan berkeluh kesah dan tetap bertakwa kepada Allah. 5. Malu kalau berbuat dosa, karena ia yakin perbuatannya selalu dicatat malaikat E. Penerapan Iman Kepada Malaikat Allah 1. Gemar shalat berjamah, karena ada keyakina bahwa malaikat selalu menghadiri shalat berjamaah Ahmad, Abu Dawud dan Nasai. 2. Gemar beramal seperti mnyantuni anak yatim, terlantar dan mmberi bantuan harta kepada para fakir miskin. Hal ini disebabkan antara lain adanya keyakinan bahwa malaikat selalu mendoakan orang yang berperilaku dermawan, agar harta yang dibelanjakan di jalan Allah itu menjadi berkah Muslim. 3. Gemar menuntut ilmu, lalu mengajarkannya kepada orang lain Abu Daud dan Turmuzi. 4. Gemar membaca Al-Qur’an. Karena ketika Al Qur’an dibacakan, malaikat akan hadir dan mendengarkan. Kita telah mengetahui tugas, pekerjaan, dan keutamaan malikat sehingga sebagai seorang mukminn, kita waib melakukan hal-hal berikut ini a. Menghindari perbuatan maksiat dan dosa-dosa yang dapat menyakiti dan mengecewakan hati malaikat b. Menjauhi hal-hal yang dibenci oleh ppara mmalaikt dan juga dibenci oleh manusia Karena malaikat akan merasa terganggu akibat hal-hal yang mengganggu manusia. c. Tidak meludah ke sebelah kanan ketika shalat. d. Mencintai dan menghormati mereka dengan tidak membeda-bedakan mereka seperti yang dilakukan oleh orang yahudi. F. Hikmah Beriman pada Malaikat 1. Lebih mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah yang menciptakan dan menugaskan para malaikat tersebut. 2. Lebih bersyukur kepada Allah atas perhatian dan perlindungan Allah terhadap hamba-Nya dengan menugaskan para mlaikat untuk menjaga, membantu dan mendoakan hamba-hamba-Nya. 3. Berusaha berbuat kebaikan dan menjauhi segala kemaksiatan serta senantiasa ingat kepada Allah sebab para malaikat mencatat dan mengawasi amal perbuatan manusia Al-Infithar10-12. 4. Tidak berperilaku sombong, sebab para malaikat tidak memiliki watak sombong An-Nahl 49. 5. Selalu teringat akan balasan Allah ketika malaikat mencabut nyawa Muhammad27. Di samping malaikat Allah juga menciptakan makhlik gaib yang lain yaitu jin dan setan. Menurut alquran jin itu berlaku pula ketentuan sebagaimana yang diberikan manusia. Mereka ada yang beriman dan ada pula yang kafir. Paham dan pendirian mereka sama dengan manusia “Dan sesungguhnya diantara kami jin ada yang taat dan ada pula yang menyimpang dari kebenaran. Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus.” Al-Jin 72 14 Sedangkan setan adalah makhlik Allah yang durhaka dan selalu berusaha untuk menjerumuskan manusia kepeada kesesatan dan kejahatan. Di dalam Alquran Allah berfirman “iblis menjawab “Demi kekuasaan engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya.” Shaad 38 82 Berebeda dengan malaikat yang mendorong manusia berbuat baik, kerja setan adalah menyesatkan manusia. Kalau ada gerak di hati seseorang untuk berbuat jahat, itu tandanya manusia tersrebut mendapat bisikan setan. Jika ia ingin berbuat baik, itu indikasi bahwa malaikat berhasil menyampaikan bisikannya pada manusia yang bersangkutan. Gerak hati untuk melakukan perbuatan jahat atau gerak hati untuk berbuat baik dlam diri seseorang ditimbang oleh akalnya. Akallah yang akan member keputusan. Keputusan akan menimbulkan kehendak pada diri manusia yang bersangkutan. Kehendak itu bebas memilih mana yang akan dilakukan. Menurut ajaran Islam, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk berbuat baik dan atau berbuat jahat. Kecenderungan berbuat baik dikembangkan oleh malaikat dan kecenderungan berbuat jahat dimanfaatkan oleh setan dengan tipu daya. Itulah sebabnya akal manusia yang mempertimbangkan kedua kecenderungan itu perlu diisi dengan iman kepada wahyu yang sengaja diturunkan Tuhan untuk menjadi pedoman hidup manusia. M. Daud Ali, 2011 209-213 Kisah Yang Berkaitan Pada Malaikat Jibril Yang Perkasa, Pemimpin Para Malaikat Sering kita memandangi langit yang indah dengan semburat sinar matahari di pagi hari. Ia bagaikan kanvas biru yang terhampar luas dengan guratan cat putih lapisan awan. Kita juga suka menikmati malam purnama dengan pendaran sinar rembulan yang menerangi ufuk. Cahayanya menancapkan ketenangan tidak menyilaukan, tidak pula memudarkan keindahan. Selain keindahan dan kekokohan langit yang luas tanpa retak itu, pernahkah kita merenungkan bahwa tempat yang berjarak 500 tahun perjalanan dari muka bumi itu adalah sebuah negeri dimana makhluk-makhluk mulia tinggal. Ya, di sanalah tempatnya para malaikat. Allah ï» menciptakan malaikat dari cahaya. Cahaya apa? Tidak dijelaskan rincian tentang hal ini dan kita tidak dibebani syariat untuk mencari tahu tentang hal itu. Ibunda Aisyah menyampaikan bahwa Rasulullah ïº bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian tanah.” HR. Muslim no. 2996 Dan jumlah mereka sangatlah banyak. Rasulullah ïº bersabda, Ù…َا Ùِيهَا Ù…َÙˆْضِعُ Ø£َرْبَعِ Ø£َصَابِعَ Ø¥ِÙ„َّا ÙˆَÙ…َÙ„َÙƒٌ Ùˆَاضِعٌ جَبْÙ‡َتَÙ‡ُ سَاجِدًا Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ “Tidak ada satu ruang selebar 4 jari, kecuali di sana ada malaikat yang sedang meletakkan dahinya, bersujud kepada Allah.” HR. Ahmad No. 21516. Di antara hal yang disaksikan Rasululullah ïº saat isra mi’raj adalah ÙَرُÙِعَ Ù„ِÙŠ البَÙŠْتُ المَعْÙ…ُورُ، ÙَسَØ£َÙ„ْتُ جِبْرِيلَ، ÙَÙ‚َالَ Ù‡َذَا البَÙŠْتُ المَعْÙ…ُورُ ÙŠُصَÙ„ِّÙŠ Ùِيهِ ÙƒُÙ„َّ ÙŠَÙˆْÙ…ٍ سَبْعُونَ Ø£َÙ„ْÙَ Ù…َÙ„َÙƒٍ، Ø¥ِذَا Øَرَجُوا Ù„َÙ…ْ ÙŠَعُودُوا Ø¥ِÙ„َÙŠْÙ‡ِ Ø¢Øِرَ Ù…َا عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ “Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Aku pun bertanya kepada Jibril, beliau menjawab, Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada malaikat yang shalat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi, dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya. HR. Bukhari 3207 dan Muslim 164. Artinya jumlah malaikat itu sangatlah banyak. Lebih banyak dari jumlah manusia. Dan sejumlah besar malaikat itu dipimpin oleh Malaikat Jibril alaihissalam. BAB III PENUTUP Kesimpulan Para Malaikat diciptakan dari cahaya. Merupakan makhluk Allah yang selalu taat dan tidak pernah maksiat. Malaikat adalah makhluk yang sangat besar, Malaikat juga memiliki paras yang sangat indah. Saran Manusia juga harus beriman kepada para Malaikat, kerena Malikat adalah salah satu mahluk ciptaan Allah SWT, bahkan dalam rukun islam yang ke dua terdapat manusia harus beriman kepada Maliakat. Dan, apabila manusia tidak mengakui adanya Malaikat sama saja manusia tidak percaya dengan Allah SWT. DAFTAR PUSTAKA Muhammad Ali, Maulana. 1977. Islamologi Dinul Islam . Jakarta Darul Kutubil Islamiyah. Mahfud, Rols. 2011. Al-Islam Pendidikan Agama Islam . Jakarta Erlangga. Tim Dosen PAI UNY. 2012. DIN Al-Islam Buku Teks Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi . Yogyakarta UNY. Azra, Azyumardi dkk. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam.Malaikatsangat pesimistis ketika Allah hendak menciptakan manusia, karena kehendak Allah yang tak terbatas dan tak bisa ditebak. Betapa tidak, dalam pandangan, pencarian, dan refleksi manusia tentang dirinya sendiri tak 3 Dalam pandangan Ma‟shum akal yang dimiliki oleh manusia adalah kunci dari kesempuranaan manusia. Sehiggga loading...Jibril memiliki enam ratus sayap dan setiap satu sayap mampu menutup cakrawala. Ilustrasi Ist Besarnya fisik malaikat tidak bisa dibandingkan dengan manusia. Rasulullah SAW pernah melihat Jibril dalam wujud aslinya. " Jibril memiliki enam ratus sayap dan setiap satu sayap mampu menutup cakrawala,” ujar Rasulullah SAW. Prof Dr Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya berjudul "Rahasia Alam Malaikat, Jin, dan Setan" menjelaskan hadits ini diriwayatkan dalam Musnad-nya dari Ibnu Mas'ud. Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Al-Bidayah wa Al-Nihayah" saat mengomentari hadits ini menyatakan “Sanad hadis ini jayyid.” Baca Juga Sementara itu, dalam Sunan at-Tirmidzi, dengan sanad yang sahih, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menceritakan tentang Jibril, “Aku melihat Jibril turun dari langit. Besarnya tubuh Jibril menutupi antara langit dan bumi." Abu Dawud juga meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat penyangga Arsy. Jarak antara daun telinga dan pundaknya adalah perjalanan tujuh ratus tahun.” HR. Abu Dawud Pen-tahgig kitab Misykat al-Mashabih mengatakan, “Sanad hadis adalah sahih.” Jilid 3, hlm. 121 Selain itu, Imam Thabrani, dalam Al-Mu'jam al-Ausath, dengan sanad yang sahih dari Anas, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat penyangga Arsy. Kedua kakinya menginjak bumi paling bawah, Arsy berada di atas tanduknya, antara daun kedua telinga dan pundaknya adalah sejauh tujuh ratus tahun terbangnya burung. Malaikat itu berucap 'Mahasuci Engkau di mana pun berada'” HR Ath-ThabraniDalam menggambarkan tentang Jibril, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya, al-Qur'an itu benar-benar firman Allah yang dibawa oleh utusan yang mulia Jibril. Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy, yang ditaati di sana di alam malaikat lagi dipercaya.” QS At-Takwir 19-21 Syaikh Umar Sulaiman menjelaskan “utusan mulia” yang dimaksud di sini adalah Jibril, sementara “Yang mempunyai Arsy” adalah Allah Taala. Baca Juga Diciptakan dari CahayaHadis yang diriwayatkan oleh Aisyah binti Abi Bakar ra, Rasulullah SAW memberitahukan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Rasulullah bersabda, “Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” HR Muslim Rasulullah SAW tidak menjelaskan cahaya apakah yang menjadi asal penciptaan malaikat. "Karena itu, kita tidak bisa mengkaji lebih detail karena perkara ini merupakan hal gaib yang tidak dijelaskan lebih jauh melebihi hadis di atas." Selanjutnya, hadits yang diriwayatkan oleh Ikrimah bahwa Rasulullah SAW bersabda “Para malaikat diciptakan dari cahaya keagungan, sedangkan Iblis diciptakan dari api kesombongan.” Selanjutnya, hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda “Allah menciptakan malaikat dari cahaya yang keluar dari kedua hasta dan dada." Tiga MacamWaliyullah ad-Dahlawi, dalam Al-Hujjah al-Balighah menuturkan bahwa al-Mala' al-A'la itu ada tiga macam Pertama, kelompok ilmu al-Haq, yaitu sistem kebaikan tergantung pada mereka. Mereka diciptakan dalam wujud cahaya, semacam api Musa, kemudian ditiupkan ruh-ruh mulia. Kedua, kelompok yang bersamaan dengan terciptanya sosok dalam uap tipis dari sejumlah unsur, dan mengakibatkan terpancarnya jiwa-jiwa bersih yang menolak keburukan. Ketiga, jiwa-jiwa manusia yang dekat dengan al-Mala' al-A'la, selama mereka melakukan perbuatan yang menyelamatkan, dan dapat mengantarkan untuk bergabung dengan al-Mala' al-A'la tersebut, sehingga mampu bergabung dengan al-Mala' al-A'la dan menjadi bagian dari mereka. Keyakinanterhadap agama akan memberikan manfaat yang sangat luar biasa terhadap kemanusiaan kita menurut mutahari akan memberikan kebahagiaan dan kegembiraan, meningkatkan hubungan social, dan mengurangi kecemasan. Terlihatlah sudah bahwa agma sangat penting bagi kita semua sebagai manusia dengan segenap keistimewaan yang kita miliki.
daftar isi Mereka Bukan ManusiaMeski Terbatas – Pengetahuan Mereka LuasMalaikat Menurut AlkitabPeran Penting Para MalaikatPenutup Mereka Bukan Manusia Malaikat makhluk supernatural memiliki kekuatan dan kemampuan yang lebih tinggi daripada manusia. Malaikat benar-benar berbeda dengan manusia. Di satu sisi, manusia tidak menjadi malaikat setelah meninggal, di sisi lainnya, malaikat tidak pernah, dan tidak akan pernah, menjadi manusia lih. 2 Petrus 211. Malaikat berada di alam roh, alam yang lebih tinggi dan lebih mulia dibandingkan alam semesta kita bdk. 1 Raja 827; Yohanes 638. Jadi, malaikat juga disebut sebagai makhluk roh lih. 1 Raja 2221; Mazmur 1810. “padahal malaikat-malaikat sendiri, yang sekalipun lebih kuat dan lebih berkuasa dari pada mereka, tidak memakai kata-kata hujat, kalau malaikat-malaikat menuntut hukuman atas mereka di hadapan Allah.” – 2 Pet. 211 ITB “Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.” – 1 Raja. 827 ITB “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” – Yoh. 638 ITB “Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya Dengan apa?” – 1 Raja. 2221 ITB “Ia mengendarai kerub, lalu terbang dan melayang di atas sayap angin.” – Maz. 1810 ITB Malaikat makhluk supernatural berada di alam roh; alam yang lebih tinggi dan lebih mulia dibandingkan alam semesta kita. Namun demikian, meskipun malaikat tidak memiliki tubuh, hal ini tidak mengubah kenyataan mereka sebagai pribadi-pribadi sama halnya dengan Allah. Meski Terbatas — Pengetahuan Mereka Luas Sebagai ciptaan, sekalipun tampaknya mereka memiliki pengetahuan yang lebih banyak dari yang dimiliki manusia, pengetahuan yang dimiliki oleh para malaikat terbatas adanya. Ini berarti pula bahwa mereka tidak mengetahui segala-galanya termasuk yang diperbuat Allah Matius 2436. “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” – Mat. 2436 ITB Selain kekuatan dan kemampuannya lebih tinggi dari manusia, ada beberapa kemungkinan alasan lain mengapa disebut sebagai malaikat makhluk supernatural, yakni Secara alamiah, malaikat memiliki pengetahuan yang lebih mempelajari Alkitab dan dunia ini secara menyeluruh dibandingkan manusia dan dengan demikian mendapat lebih banyak pengetahuan Yakobus 219; Wahyu 1212.“Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.” – Yak. 219 ITB“Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” – Why. 1212 ITBMalaikat mendapat pengetahuan melalui pengamatan terhadap aktivitas manusia. Berbeda dengan manusia, malaikat tidak perlu mempelajari sejarah masa lalu; sebab mereka mengalaminya. Karena itu, mereka tahu bagaimana orang-orang lain bertindak dan bereaksi dalam berbagai situasi dan dengan tingkat ketepatan yang tinggi meramalkan bagaimana manusia akan bertindak dalam situasi yang sama. Malaikat Menurut Alkitab Alkitab mencatat tentang asal-usul malaikat. Malaikat ada bukan dari hasil perkawinan bdk. Markus 1225. Sebutan ”anak-anak Allah” bagi para malaikat ini merujuk pada keberadaan mereka yang merupakan ciptaan Allah lih. Ayub 16. Alkitab tidak memberikan keterangan waktu yang rinci kapan mereka diciptakan. Namun, ada beberapa petunjuk yang memberikan catatan bahwa malaikat sudah ada sebelum bumi ada. Sewaktu Allah selesai menciptakan bumi, para malaikat ”mulai bersorak menyatakan pujian” lih. Ayub 384-7. Di samping itu, juga terdapat petunjuk lain bahwa melalui Sang Firman Yesus, yang Alkitab sebut sebagai ”Yang Sulung dari antara semua ciptaan”; menjelaskan bahwa ”melalui [Yesus] segala perkara lain diciptakan di surga dan di bumi, perkara-perkara yang kelihatan dan perkara-perkara yang tidak kelihatan”, termasuk para malaikat bdk. Kolose 113-17. “Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.” – Mark. 1225 ITB “Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.” – Ayub 16 ITB “Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?” – Ayub 384-7 ITB “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.” – Kol. 113-17 ITB Berapa persisnya jumlah malaikat juga tidak dicatat secara rinci. Namun, Alkitab menyebutkan bahwa jumlah mereka sangat banyak. Sebagaimana dinyatakan oleh rasul Yohanes dalam suatu penglihatan, ia menyaksikan begitu banyak jumlahnya, ribuan laksa; dapat dikatakan ratusan juta malaikat. “Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa.” – Why. 511 ITB Malaikat makhluk supernatural memiliki nama. Alkitab memberitahukan nama dua malaikat Mikhael dan Gabriel lih. Daniel 121; Lukas 126. Malaikat-malaikat lain juga memiliki nama, tetapi mereka tidak memberitahukan siapa nama mereka bdk. Kejadian 3229; Hakim 1317, 18. “Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.” – Dan. 121 ITB “Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret.” – Luk. 126 ITB “Bertanyalah Yakub Katakanlah juga namamu.’ Tetapi sahutnya Mengapa engkau menanyakan namaku?’ Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.” – Kej 3229 ITB “Kemudian berkatalah Manoah kepada Malaikat TUHAN itu Siapakah nama-Mu, sebab apabila terjadi yang Kaukatakan itu, maka kami hendak memuliakan Engkau.’ Tetapi jawab malaikat TUHAN itu kepadanya Mengapa engkau juga menanyakan nama-Ku? Bukankah nama itu ajaib?'” – Hakim 1317 ITB Sebagai makhluk roh dan pribadi, malaikat tentu memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Mereka dapat saling berkomunikasi lih. 1 Korintus 131. Mereka dapat berpikir dan merangkai kata-kata pujian bagi Allah lih. Lukas 213, 14. Juga, mereka memiliki kebebasan memilih. Jadi, mereka dapat menentukan pilihan atas kehendak mereka sendiri, ingin berbuat jahat atau baik. Ini terbukti dengan adanya sejumlah malaikat ikut memberontak melawan Allah bersama Setan Matius 2541; 2 Petrus 24. “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.” – 1 Kor. 131 ITB “Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.'” – Luk. 213 ITB Peran Penting Para Malaikat Allah memberikan peran penting kepada para malaikat yang setia untuk membantu manusia. memberikan pengarahan dan bantuan kepada hamba-hamba-Nya yang memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah lih. Why. 146, 7. Pengarahan ini bermanfaat bagi orang yang memberitakan maupun yang mendengarkan kabar baik lih. Kisah 826, 27.“Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.'” Why. 146 ITB“Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.’ Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.” – Kis. 826 ITBmenjaga jemaat Tuhan agar bebas dari orang yang jahat lih. Matius 1349.“Demikianlah juga pada akhir zaman Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.” – Mat. 1349 ITBmembimbing dan menjaga orang-orang yang menaati Allah lih. Mazmur 347; 9111; Ibrani 17, 14.“Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.” – Maz. 347 ITB“sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.” – Maz. 9111 ITB“Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api… Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?-” – Ibr. 17, 14 ITBberperang bersama Yesus Kristus untuk menghapus semua kejahatan lih. 2 Tesalonika 16-8.“Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.” – 2 Tes. 16-8 ITBMereka memperhatikan hidup, pekerjaan dan penderitaan orang-orang Kristen 1 Korintus 49; 1110; Efesus 310; 1 Petrus 112.“Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.” – 1 Kor. 49 ITB“Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.” – 1 Kor. 1110 ITB“supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga.” – Efe. 310 ITB“Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.” – 1 Pet. 112 ITB Penutup Kenyataan yang tidak bisa diragukan tentang keberadaan para malaikat ciptaan Allah ini ialah bahwa mereka berbeda dengan kita. Malaikat makhluk supernatural merupakan makhluk roh sedangkan kita, umat manusia, pada dasarnya adalah makhluk yang bersifat jasmani, namun memiliki aspek rohani. Hal terpenting yang dapat kita pelajari dari para malaikat adalah ketaatan mereka secara mutlak dan tanpa ragu kepada perintah Allah. Image by Stefan Keller from PixabayKaruniaTuhan tidak bisa diketahui kecuali melalui sarana-sarana, dan imam adalah sarana-sarana itu. Pengetahuan Tuhan tidak mungkin dipahami kecuali melalui pengetahuan imam. Imam sangat paham tentang seluk-beluk wahyu dan sunnah, dan Tuhan tidak memilihnya kecuali dari keluarga Imam Husain a.s." [AI-Kulaini, al-kafi, Vol. I, hal. 203] - Sebagai umat Islam, setiap muslim wajib mengimani keberadaan malaikat. Iman kepada malaikat merupakan keyakinan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan malaikat yang memiliki tugas melaksanakan seluruh perintah-Nya. Dalam rukun iman yang enam, iman kepada malaikat menempati urutan ketiga setelah beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Malaikat memiliki sifat ghaib sebagaimana jin. Dia diciptakan dari cahaya nur yang tidak bisa dilihat kasat mata oleh manusia. Malaikat pun memiliki sifat dan ciri khusus yang melekat pada dirinya. Dilansir dari situs Dikbud Provinsi NTB, sifat dan ciri malaikat yang ditemukan dalam Al Quran di antaranya sebagai berikut Selalu taat kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya QS. Tahrim 6 Memiliki sayap QS Fatiir 1 Tidak makan dan minum QS. Huud 69-70 Menjadi makhluk yang maksum QS. Al Anbiyaa' 26-29 Di samping itu, malaikat juga tidak memiliki nafsu seperti halnya manusia. Malaikat tidak pernah membangkang sedikit pun untuk melaksanakan perintah Allah. Hal ini berbeda dengan setan yang memutuskan menjadi musuh Allah dan menggoda setiap makhluk agar ikut bersamanya di neraka. Sementara itu, jumlah malaikat hanya Allah yang mengetahui pastinya. Sebagai jumlah minimal saja, Nabi Muhammad pernah menyebut jumlah malaikat yang menaungi seorang muslim tatkala dia berkunjung ke saudaranya. Saat itu Nabi Muhammad sedang berbincang dengan Ali bin Abi Thalib. Dari Ali ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Barangsiapa mengunjungi saudaranya sesama muslim maka seakan ia berjalan di bawah pepohonan surga hingga ia duduk, jika telah duduk maka rahmat akan melingkupinya. Jika mengunjunginya di waktu pagi, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan jika ia mengunjunginya di waktu sore, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga pagi hari.'” Ibnu Majah. Daftar Tugas-Tugas Malaikat Para malaikat memiliki tugasnya masing-masing. Mereka ada yang bertugas di alamnya, dan ada pula yang bersinggungan dengan manusia beserta kehidupannya. Dilansir dari laman E-print UMS, dalam Al Quran termuat sebagian tugas dari malaikat sebagai berikut 1. Bertasbih untuk menyucikan Allah dari ketidaklaziman QS. Al-Anbiyaa 20; QS. Al A’raaf 206; QS. An-Nahl 49; QS. Az-Zumar 75; dan QS. Asy Syuraa 52. Memikul singgasana Arsy yang menjadi tempat Allah bersemayam QS. Al Mu'min 7; QS. Az-Zumar 75; QS. Al-Haqqah 173. Menjaga pintu surga dan memberikan salam kepada penghuni surga QS. Ar-Ra'd 23-244. Menjaga pintu neraka dan menyiksa para penghuninya Az-Zumar 71-72; QS. Al-Muddatstsir 31; QS. Az-Zukhruf 775. Meniup sangkakala sebagai tanda datangnya hari kiamat dan hari kebangkitan QS. Az-Zumar 686. Menyampaikan firman-firman Allah kepada Nabi dan Rasul-Nya QS. Al-Baqarah 977. Mencatat setiap amal perbuatan manusia QS. Al Infithaar 10-128. Meneguhkan hati orang-orang beriman QS. Al-Anfaal 129. Mendoakan dan memohon ampunan untuk orang-orang yang beriman QS. Al-Ahzab 4310. Melindungi dan menolong orang-orang yang beriman QS. Al-Ahzab 4311. Memberi laknat dan hukuman bagi orang-orang kafir QS Al-Baqarah 161-162; QS. Ali Imran 87-88; QS. Al-Baqarah 210; QS. Al-Furqaan 25-26; Al-Anfaal 50; QS. Muhammad 27; QS. Al-Hijr 6-8; QS. Al-Alaq 1812. Mencabut nyawa setiap makhluk Allah yang memiliki nyawa QS. As-Sajdah 11 Sepuluh malaikat dan tugasnya Sementara itu ada 10 malaikat yang telah diketahui namanya dan tugas-tugas khusus yang diembannya. Dalam buku Pendidikan Agama Islam Kelas IV Kemdikbud 2011 menyebutkan nama dan tugas para malaikat itu sebagai berikut 1. Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada para Nabi dan Rasul 2. Malaikat Mikail, bertugas mengatur rezeki pada makhluk Allah 3. Malaikat Israfil, bertugas meniup terompet sangkakala sebagai tanda dimulainya hari kiamat 4. Malaikat Izrail, bertugas menyabut nyawa makhluk-Nya ketika usianya di dunia telah habis. 5. Malaikat Munkar dan malaikat Nakir, bertugas menanyai manusia di alam kubur 6. Malaikat Raqib, bertugas mencatat amal manusia yang baik 7. Malaikat Atid, bertugas mencatat amal manusia yang buruk 8. Malaikat Malik, bertugas menjaga pintu neraka 9. Malaikat Ridwan, bertugas pintu juga Rangkuman Pengaruh Asam dan Basa Terhadap Sistem Kesetimbangan Air Rangkuman PAI Apa Itu Fathonah, Arti, dan Keteladannya dalam Islam - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Yulaika Ramadhani D0qrCKA.